Aku tak perhatikan Detik...
Namun aku selalu menghitung Menit...
Dan seringkali aku melihat hitungan Jam...
Aku tak selalu memperhatikan diriku...
Namun aku selalu memperhatikan orang lain...
Dan seringkali akupun lebih mementingkan satu sama lainnya...
Aku....dan aku.
Jiwaku dan hatiku.
Tak juga merasakan lonjakan penat yang menghimpitku.
Hatiku yang kutahu...
Meringgis perih, karena luka dan ...
sekali lagi, aku hanya bisa tersenyum..
dan tersenyum...
Seringkali teriakan hatiku tak ada yang mendengar..
Sekalipun dengan sangat lantang aku berteriak..
Ajaib dan sangat ajaib..
Telinga sepertinya terkunci..
Untuk bisa mendengar lirih dan lantangnya hatiku...
Sekali lagi...akupun tetap tersenyum.
Noda noda kata yang kudengar..
Seperti ingin aku menghardiknya..
Menyingkirkan bilur perih jiwa yang semakin terluka..
Akupun...kali ini tetap terdiam.
Diam dalam keheningan
Diam dalam kemegahan
Dekap dua telapak tanganku tak menenangkan gelisah jiwaku
Hentakkan kakiku, tak menghalau gulanaku