Tuhan, ajarilah aku untuk bersabar
dengan hidup, dengan orang-orang, dengan diriku sendiri.
Aku terlalu berupaya mempercepat segala sesuatunya,
dan aku mendesak hasil sebelum waktunya tepat.
Ajarilah aku untuk mengandalkan waktu-Mu daripada waktuku sendiri,
dan menyerahkan kehendakku pada rancangan-rancangan-Mu yang terlebih besar dan bijaksana.
Tolonglah aku untuk membiarkan hidup tersingkap perlahan,
bagai kuncup mawar kecil yang mahkota-mahkotanya terbuka sedikit demi sedikit.
Jika aku memaksanya segera mekar dengan menarik mahkota-mahkotanya,
aku akan merusakkan kuncup dan segala keindahan yang tersimpan di dalamnya.
Sebaliknya, ajarilah aku untuk menantikan bunga mekar dalam waktunya sendiri.
Aku akan menghargai setiap tahap kemekarannya,
hingga ia menjadi mawar nan indah yang keharumannya memenuhi kediamanku berhari-hari.
Setiap saat dan tingkat perkembangan mengandung suatu keindahan yang unik.
Ajarilah aku untuk cukup bersabar demi menghargai hidup.
Ajarilah aku kesabaran seperti yang diperlihatkan Maria sementara ia menanti
melewati tahun-tahun, sepenuhnya menjalani janji fiatnya,
“Jadilah padaku menurut perkataan-Mu.”