Horeeeeeee rumah baruuu
Sejalan dengan waktu, pembangunan rumahku sudah mencapai pemasangan tembok batu bata.
Tapiiii.....oh tidakkkk
ternyata perumahan yang aku pilih untuk aku menetap, ternyata kwalitasnya tidak sesuai dengan harga yang aku beli. Bagaimana tidak, harga bangunan rumah seharga 3.4 juta per meternya, ternyata kwalitas pembangunannya tidak lebih dari bangunan BTN biasa yang mungkin hanya senilai 1,5 juta permeternya.
Kenapa bisa begini??????????
Kolom-kolom beton yang seharusnya diisi oleh adukan beton/cor beton yang isinya adalah semen, pasir & batu splitt, ternyata hanya diisi oleh adukan semen & pasir (sama dengan adukan bukan pasangan bata merah).
Ditambahan banyak yang korupsi dari harga rumahku itu. Khususnya kontraktor yang ditunjuk oleh Developernya. Mungkin tidak semuanya salah Developernya. Tapi...kemungkinan besar kesalahan pada Staff pengawas Lapangan plus Sub Kontraktor yang dipilih oleh Kontraktor utama.
Uhhh..betapa sama bodohnya antara Tukang Bangunan yang mengerjakannya dengan Para Pengawas yang mungkin Level Pendidikan untuk pengetahuan Teknik Sipilnya pasti jauh berbeda.
Serasa disengat Halilintar rasanya.
Kejadian ini untuk kedua kalinya menimpa aku dengan kedua kalinya aku membeli rumah.