Wednesday, October 9, 2013

DIENG


Dieng???
Begitulah yang ada di otakku ketika nama Dieng disebut sebagai tujuan Liburan Lebaran 2013.
Bayangan yang ada dikepalaku adalah "Dataran Tinggi yang Indah, Udaranya yang Dingin dan tentunya Penduduknya yang sangat Ramah. Serta Pertanian  hasil Kentangnya yang sangat terkenal plus peninggalan Candi serta beberapa wisata Indah lainnya".
OK...setuju!!! langsung ketuk palu.....(begitu keputusanku ketika mengiyakan Dieng sebagai salah satu Tour aku bersama keluarga kecilku).

Jalan menuju Dieng
Dari jalur Temanggung  menuju Wonosobo. Memotong jalur tidak lewat kota. Sampai Ngadirejo. Menyusuri jalan basah dan sepi. Ada satu dua bus besar lewat. Jalur menuju Parakan -Kertek- Wonosobo.  Tapi belum sampai Parakan, setelah Candi Pring Apus, ada petunjuk lagi. Tulisan kecil di kiri jalan “menuju DIENG”.   Belok saja ke kiri .  Lewat Jumprit……
Jalan kecil mulai menanjak.. Agak ragu-ragu, apa benar jalannya.. Sekali waktu tanya penduduk.. Betul.. terus saja menuju Dieng!

Jalan Pintas menuju dieng
Kendaraan terus melaju. meliuk-liuk di pinggang Gunung Sindoro. Melewati kebun kol. Hutan Pinus. Jalan agak rusak. Sana sini banyak lubang. So, harus ekstra hati-hati. Tapi kayaknya jalan siap diperbaiki. Di bahu jalan bertumpuk batu kali. Persediaan pembuatan pondasi jalan untuk pelebaran. 

Perkebunan Teh Tambi
Makin mendekati puncak.. jalan makin rumpil .. makin rusak he he he. Akhirnya, tiba di Kawasan Perkebunan Teh TAMBI. Kanan kiri, sepanjang mata memandang tampak hijau… segar!. Cocok untuk Wisata Agro. Setelah melewati kebun teh, jalan mulai menurun, melewati pemukiman padat. Suasana khas pedesaan. Berbondong-bondong pekerja menuju ladang dan perkebunan. Dandanannya khas. Topi lebar. Sepatu boot. Baju lengan panjang. Berkalung Sarung. Mirip petani di Tosari Gunung Bromo.

Tak sampai sejam, akhirnya tiba di pertigaan jalan dari arah Wonosobo. Jalan mulus. Langsung tancap gas menuju negeri para dewa. Pemandangan tetap sama. Menawan. Tapi sekali waktu harus tutup  hidung. Bau kotoran ayam untuk pupuk tanaman.  sampai di pertigaan Dieng Kulon.

Jenis Teh TAMBI

Suasana Jalan di Perkebunan TAMBI

View yang sangat Indah

Perkebunan Teh TAMBI

Selamat Datang di Dieng Kulon
Kalau mau ke Dieng dari arah Jawa Timur, setelah Sragen atau Karanganyar (Kalau lewat Sarangan Magetan)
  • Alternatif 1: Solo–Boyolali-Silo (naik gunung)–Mungkid–Magelang–Secang–Temanggung– Parakan-Kertek Wonosobo–Dieng, bisa potong kompas setelah Temanggung-Ngadirejo–Jumprit–Tambi–Dieng (Tidak lewat Wonosobo).
  • Alternatif 2: Solo–Boyolali–Silo–Mungkid–Borobudur–Salaman–Sapuran–Kertek–Wonosobo–Dieng.
  • Alternatif 3: Solo– Jogjakarta– Sleman– Borobudur–Salaman–Sapuran–Kertek-Wonosobo–Dieng.
Gerbang Dieng Plateu

Jalan Utama menuju Dieng Plateu




Sepanjang Perjalanan Dieng takkan berhenti berdecak kagum





Lebar Jalan yang kecil Memacu Adrenaline yg takut akan ketinggian. Ditambah jalanan yang menanjak serta menikung tajam
Pemandangan dari Jalan
Jalan yang sempat terputus. Lebaran 2013 hanya bisa dilalui selama 3 hari (sistem buka tutup). Menyeramkan karena lokasinya berada diatas puncak :)
Petani Kentang


WISATA DIENG

Setelah melewati perjalanan yang melelahkan sekaligus menyegarkan, tibalah kami semuanya di Kawasan Dieng....

Komplek Candi Arjuna:
Candi Arjuna
Pemandangan disekitar Candi Arjuna
Komplek Candi Arjuna dari Jauh
Candi Arjuna dan sekitarnya masih diselimuti Kabut
Pemandangan Candi Arjuna & sekitarnya
Candi Arjuna Dinihari menjelang pagi hari. Kabut tebal masih betah menyelimuti kawasan Dieng. Dibulan Juni-Juli-Agustus kadang salju seringkali turun dikawasan Dieng.
Jalan untuk mengelilingi Komplek Candi Arjuna
Kawah Sikidang:
Tampak Kawah Sikidang dari kejauhan

Pusat Kawah Sikidang

PENGINAPAN

Ketika memasuki area Dieng...awalnya kami agak bingung. Karena kawasan Dieng tidak jauh berbeda dengan daerah Puncak Bogor. Small Town.

Mengingat perjalanan kami yang sangat jauh, dan haripun semakin gelap....Agar kami dapat segera beres2 (mandi, dsbnya). Tujuan kamipun langsung menuju Homestay yang memang sudah kami booking via telpon.
Namanya BOUGENVILE HOMESTAY. Nama pemiliknya Ibu Sunarti :)
Pertama mengenal Ibu Narti..aku langsung suka dengan beliau. Terlihat sangat ramah, smart dan cekatan sekali. Usianya masih sangat muda sekitar 35 tahun. Dengan memakai jaket yang tebal bahkan menurut beliau saat itu Ibu Narti memakai 3 lapis celana panjang..saking dinginnya udara di Dieng.



CERITANYA, akan disambung besok yaa..... :)